Follow Us @soratemplates

Senin, 22 Januari 2018

3 Alasan Medsos Membuat Kita Terobsesi dengan Hidup yang Sempurna



Sisi gelap media sosial yang bikin kita punya hidup sempurna! | foto: favim.com
Zaman sekarang, bagi kebanyakan orang penampilan adalah yang nomor satu. Orang-orang merasa perlu untuk membuktikan kepada dunia bahwa mereka sedang berbahagia dan menikmati kehidupan mereka. Berpuluh-puluh foto saat kita sedang keluar untuk berpesta bahkan jauh lebih penting daripada acara itu sendiri. Baru belanja, rasanya tidak lengkap kalau enggak memposting hasil belanjaan kita ke Instagram. Jangan memposting secara teratur, tiada detik terlewatkan untuk meng-update kegiatan kita lewat Snapchat.
Kehidupan yang Kelihatannya Sempurna
Ke mana pun kita pergi, pasti tidak ada orang yang berhenti sibuk dengan ponsel masing-masing, sekalipun ada orang lain di sekelilingnya. Kalau enggak selfie, berkenalan dengan orang asing lewat Internet dan menghiraukan yang benar-benar nyata. Bahkan terkadang, ketemu langsung pun tidak pernah. Semua percakapan hanya terjadi lewat internet tanpa bertatap muka langsung.
Bicara soal dunia online, semua orang di internet hanya menjual mimpi. Tidak bisa dibayangkan meng-upload foto yang tidak sempurna, semua foto diambil dengan segala macam perhitungan; pencahayaan, dan filter yang dipilih harus bagus.

Pacaran Sempurna = Sering Upload di Medsos?
Buat yang punya pacar, hubungan mereka jadi enggak sempurna tanpa harus diperlihatkan di media sosial. Kalau seseorang memberi kita kado, ada kewajiban bagi kita untuk memposting ke media sosial sebagai bentuk terimakasih. Akhirnya buat yang jomblo, mereka memilih untuk mendiamkan feed medsos karena ketidakmampuan mereka untuk mendapat pacar.
Coba cermati, seseorang yang sering meng-upload foto berdua atau memperlihatkan kegiatannya bersama pacar akan memilih untuk menyembunyikan masa-masa buruk dalam pacarannya. Padahal belum tentu, di balik kebahagiaan yang diperlihatkan, ternyata banyak berantemnya.
Akhirnya, hubungan yang bahagia dan sukses itu hanya diukur dari berapa banyaknya foto yang diposting dengan pacar. Sementara yang enggak pernah mem-posting jadi dicap hubungannya enggak bahagia.
Medsos Itu Penting, Kehidupan Nyata Lebih Penting
Bukan cuma soal pacaran saja, bahkan saat kita sedang bertemu dengan teman-teman. Kadang timbul pertanyaan, mereka yang sengaja pengin ketemuan dengan sahabatnya, apakah memang benar-benar saling kangen, atau malah cuma pengin nge-post aja di media sosial karena ada rasa harus membuktikan kalau mereka having a good time?
Akhirnya, hidup kita jadi seperti kontes popularitas; berapa banyak followers di Twitter atau Instagram, berapa banyak likes dan komen yang kita miliki dari foto yang kita post. Ada juga yang sengaja menghapus foto di Instagram karena enggak mendapat banyak likes yang cukup bagus untuk ukurannya.
Jangan jadikan media sosial membodohi pemikiran kita. Ada juga kok, mereka yang enggak dapat banyak likes di Instagram, tapi tetap punya banyak teman atau keluarga yang selalu mencintai mereka. Sebaliknya, ada juga yang punya banyak likes, tapi sebenarnya hidupnya kesepian.
Di balik itu semua, ada mereka yang sedang berpacaran dan jarang memperlihatkan foto mereka berdua, tapi tetap punya hubungan yang bahagia. Ada banyak orang yang tidak perlu untuk pamer di media sosial, tapi bisa menikmati hidupnya dengan baik.
Jadi, jangan gampang percaya dengan apa yang kita lihat di dunia online, girls. Karena kadang yang kita lihat hanya sebatas ‘penampilan’ luarnya saja.

Nah, itu dia 3 alasan medsos membuat kita terobsesi dengan hidup yang sempurna, oke temen temen segitu aja yang bisa aku sampaikan. Jangan lupa untuk baca terus Blog ku, Mohon maaf apabila ada penyajian dan kata kata yang kurang berkenan. terimaksih sampai ketemu lagi.


sumber :
https://today.line.me/id/pc/article/3+Alasan+Medsos+Membuat+Kita+Terobsesi+dengan+Hidup+yang+Sempurna-KoWLeG

1 komentar: