sumber foto: careythetorch.com
Sangking deketnya hidup kita dengan media sosial (medsos), platform ini
udah kayak dunia kedua kita, ya nggak sih? Nggak cuma sebagai
tempat curhat dan berbagi kegiatan sehari-hari, medsos juga jadi tempat
kita menjalin komunikasi, berdebat, bahkan membangun citra diri – terutama
sebagai sumber utama berbagi dan mendapatkan informasi. So, penting
banget bagi kita buat bijak dalam menggunakan media yang satu ini!
Berdasarkan data
terbaru Global Digital Report 2018 yang dirilis oleh WeAreSocial dan Hootsuite (seperti
dikutip dari goodnewsfromindonesia.id), jumlah pengguna internet di
Indonesia saat ini mencapai 132 juta orang. Artinya, setengah atau bahkan lebih
dari 50% penduduk kita udah bisa mengakses internet. Nggak cuma itu, Indonesia
juga menempati peringkat keempat dunia dalam hal waktu penggunaan internet, di
mana masyarakat Indonesia rata-rata menggunakannya selama 8 jam 51 menit setiap
harinya.
As expected, penggunaan internet
ternyata didominasi oleh aktivitas bersosialisasi di dunia maya, terbukti
dengan jumlah pengguna medsos yang mencapai 3,196 miliar di dunia. Di Indonesia
sendiri, 49% pengguna internet dinyatakan memiliki akun medsos. Dalam hal pertumbuhan
pengguna medsos, negara kita bahkan berada di peringkat ketiga setelah Filipina
dan Brazil, menunjukkan betapa banyaknya pengguna platform ini di
Indonesia. Well, kita juga pasti adalah salah satu di antaranya
kan?
Sharing is caring, tapi apakah segala
sesuatunya perlu kita bagikan di medsos? Selain bijak menerima informasi, kita
juga harus bijak dalam menyebar informasi lho. Yuk lanjut baca!
KENAPA KITA HARUS
BIJAK DALAM MEMPOSTING KONTEN DI MEDSOS?
Kenapa sih penting
bagi kita buat bijak dalam memposting konten di medsos? Ini kan medsos gue,
suka-suka gue dong mau share apa? Well, sebenernya
jawabannya simplesih: demi kita dan orang-orang di sekitar kita.
Kalo berdasarkan
materi yang Gogirl! dapet dari Think Before You Share,
kampanye yang diadakan atas kerjasama Facebook dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa
(YCAB) Foundation dan Do Something Indonesia,
ada tiga dampak yang harus kita pikirkan sebelum memposting atau membagikan
postingan orang lain di medsos, yaitu:
1. Dampak terhadap diri kita sendiri;
2. Dampak terhadap pihak yang ada di post dan
sekitarnya; dan
3. Dampak terhadap pihak yang posting dan sekitarnya.
Yap, sadar nggak kalo selain berdampak buat kita, postingan yang kita
sebarluaskan juga bakal membawa dampak ke orang lain?
Entah itu subjek yang
dibahas dalam postingan kita atau orang yang membaca postingan tersebut.
Contohnya, dengan menyebarluaskan berita hoax, kita udah merugikan temen-temen
atau followers kita dengan memberikan informasi yang salah ke
mereka, ya nggak? Bahkan sebelum itu, pertama-tama kita harus memikirkan dulu
dampak postingan tersebut buat kita. Misalnya aja,
ketika update status tentang gimana beberapa hari belakangan
kita pulang malem terus karena kegiatan organisasi di kampus, kira-kira ada
yang bisa menyalahgunakan informasi tersebut nggak ya? Jangan-jangan jadi ada
orang jahat yang punya ide buat ngapa-ngapain kita.
Makannya kata Kepala
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Gogot Suharwoto ketika hadir di acara Think Before You
Share, Selasa, 27 Februari lalu, sebaiknya kita pikir dua kali dulu
sebelum posting sesuatu di dunia maya. “Pertama, siapa yang
diuntungkan dari postingan kita? Lalu siapa yang dirugikan
dari postingan kita?,” kata Pak Gogot. Kita juga harus inget kalo segala informasi yang kita bagikan
secara online terikat dengan Undang-undang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE), di mana UU ini udah ‘memakan’ banyak
banget korban.
Intinya, most of the time sharing is good.
Tapi kalo kita nggak berhati-hati dengan konten yang kita bagikan, kita mungkin
banget merugikan orang lain, bahkan diri kita sendiri. Inget juga kalo apa yang
kita posting berada di bawah hukum dan bisa lanjut dibagikan
oleh orang lain. Makanya penting bagi kita buat berpikir sebelum memposting.
SO, APA YANG HARUS
KITA PIKIRKAN SEBELUM POSTING?
Masih merujuk pada
materi Think Before You Share yang pada tahun 2017 lalu udah
diajarkan ke sekitar 11,000 siswa di lebih dari 100 Sekolah Menengah Atas (SMA)
di Jakarta, ada dua kunci
yang harus kita inget dan terapkan dalam beraktivitas di media sosial yaitu
berpikir kritis dan empati. Berpikir kritis adalah proses yang dilakukan
secara sadar untuk memaknai sekaligus melakukan evaluasi terhadap sebuah
informasi berdasarkan pengalaman, keyakinan, serta kemampuan yang kita miliki.
Dengan berpikir kritis, kita bisa membedakan informasi yang bener dan nggak
bener, relevan dan nggak relevan, serta fakta atau opini. Sedangkan empati kita
butuhkan untuk memahami keadaan orang lain tanpa perlu mengalaminya. Dengan
mempertimbangkan dampak postingan kita terhadap orang-orang di sekitar, kita
bakal lebih bijak dalam membagikannya.
Berpikir
sebelum posting kurang lebih adalah perwujudan dari kedua
kunci utama ini. Coba deh praktikan rumus RT2P di bawah sebelum membagikan apapun di medsos kita:
1. RASAKAN
Pertama-tama, coba
rasakan:
·
Apakah postingan ini menarik sehingga orang perlu tau?
·
Kira-kira postingan ini bakal membuat orang senang atau sedih?
·
Apakah orang lain bener-bener harus mengetahui hal tersebut?
2. TAHAN
Eits, tahan dulu!
Jangan buru-buru ingin membagikannya bahkan kalo menurut kita postingan
tersebut penting untuk diketahui banyak orang. Baca dulu step ke-3.
3. PIKIRKAN
Sebelum membagikan
informasi, pastikan:
·
Informasi tersebut benar dan valid;
·
Informasi tersebut berasal dari sumber terpercaya;
·
Informasi tersebut senggaknya berasal dari dua sumber;
·
Tanyakan pada ahli atau pihak yang lebih tau apabila kita masih
ragu; dan
·
Pikirkan apa dampaknya kalo kita share post
tersebut.
Sedangkan ketika
menyebarluaskan hal yang bersifat pribadi, tanyakan pada diri kita sendiri:
·
Apakah kita ingin terlihat seperti ini di hadapan orang lain?
·
Apakah orang lain dapat menggunakan informasi ini untuk menyakiti
kita?
·
Apakah kita bakal merasa kecewa kalau orang lain
menyebarluaskannya?
·
Apa hal terburuk yang bakal tejadi kalo kita menyebarkan hal ini?
4. PUTUSKAN
In the end, setelah mengetahui
kebenaran dan paham betul dampak yang ditimbulkan oleh postingan yang mau kita
bagikan, keputusan ada di tangan kita. Kita bebas memilih kok, tapi inget ada
tanggung jawab dari setiap pilihan kita. Gogirl! yakin sih kalo
kita udah berpikir kritis dan berempati dengan menerapkan step-step di
atas, kita pasti bisa mengambil keputusan yang tepat.
Sumber:
http://www.gogirl.id/news/life/sudahkah-kita-berpikir-dua-kali-sebelum-posting-di-media-sosial-l04971.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar